Secara umum, kapal tanker terdiri dari dua jenis: product tanker dan
crude carrier. Di luar itu, ada jenis tanker yang lebih khusus seperti
chemical tanker, gas carrier dan asphalt/bitumen carrier. Sampai tahun
2016, terdapat 7.065 buah Oil Tanker di dunia (Statistika.com).
Product Tanker
Product Tanker Andes (Foto: Hartmann Group)
Minyak mentah diolah menjadi berbagai produk minyak. Produk minyak
yang ringan seperti bensin, minyak tanah, dan gasoil, disebut clean
product. Sedangkan yang lebih berat seperti minyak bakar (oil fuel) dan
residu disebut dirty product. Product Tanker terbagi menjadi beberapa
jenis berdasarkan ukuran dan muatannya (clean atau dirty product). Clean
Product Tanker dapat mengangkut sebagian dirty product (kecuali jenis
minyak yang paling berat), sedangkan Dirty Product Tanker tidak dapat
memuat clean product.
Tangki pada Clean Product Tanker dilapisi bahan khusus (coating)
untuk mencegah korosi dan harus selalu dibersihkan terlebih dahulu
sebelum pemuatan. Clean Product Tanker memiliki sistem pemisah sehingga
dapat memuat cargo yang berbeda tanpa resiko bercampur. Tanki pada Dirty
Product Tanker tidak dilapisi bahan khusus dan tidak memiliki sistem
pemisahan, namun dilengkapi koil pemanas untuk mencegah pembekuan produk
minyak yang memiliki densitas besar.
Crude Carrier
Kategori Ukuran Tanker (U.S. Energy Information Administration)
Cargo curah cair yang dibawa oleh Crude Carrier umumnya homogen.
Perbedaan kualitas minyak mentah tidak berpengaruh karena pada akhirnya
akan diolah di tahap berikutnya. Ukuran Crude Carrier mulai dari 50,000
MT dwt hingga sekitar 500,000 MT dwt. Berdasarkan ukurannya, baik
product tanker and crude carrier dapat dikelompokkan sebagai berikut.
General Purpose tanker. Biasanya digunakan mengangkut refined
product, berukuran 10,000 MT hingga 25,000 MT dwt. Handysize tanker:
Digunakan untuk mengangkut refined product, ukurannya 25,000 MT hingga
40,000 MT dwt.MR (Medium Range) tanker, Digunakan untuk mengangkut
refined product, dengan ukuran 40,000 MT hingga 55,000 MT dwt.
TI ASIA DWT:441.893 vs EAGLE OTOME DWT:95663 (Foto: Georgi Minev)
LR1 (Long Range 1) tanker. Bisa membawa refined products and crude
oil. Tanker kategori ini yang mengangkut dirty product biasanya disebut
panamax tankers. LR1 and panamax tanker memiliki bobot mati 55,000 MT
hingga 80,000 MT.
LR2 (Long Range 2) tankers. Jenis ini membawa product dan crude oil.
Ukurannya berkisar 80,000 MT dwt -160,000 MT dwt. Tanker pengangkut
crude oil biasanya disebut Aframax tanker (80,000 MT -120,000 MT dwt)
dan Suezmax tanker (120,000 MT – 160,000 MT dwt).
Very Large Crude Carrier (VLCC) and Ultra Large Crude Carrier (ULCC).
Tanker ini hanya pengangkut minyak mentah. Ukuran VLCC adalah 320,000
MT dan ULCC sebesar 550,000 MT dwt.
Chemical tanker
Desain Chemical Tanker
Kapal tanker kimia adalah kapal kargo yang dibangun atau disesuaikan
dan digunakan untuk mengangkut bahan kimia cair dalam bentuk curah.
Kapal tanker kimia diharuskan mematuhi berbagai aspek keselamatan yang
diuraikan dalam Bagian B dari SOLAS Bab VIII dan International Bulk
Chemical Code (IBC Code).
Kargo kimia curah cair termasuk jenis muatan yang berbahaya, sebagian
besar mudah terbakar dan/atau beracun. IBC Code membagi kapal tanker
kimia dalam tiga jenis berdasarkan kapabilitasnya mengankut bahan kimia,
yaitu ST1, ST2, dan ST3.
Chemical Tanker
Chemical tanker disebut juga parcel tanker. Biasanya berukuran kecil,
dari sekitar 5.000 ton dwt hingga 25.000 dwt. Beberapa kapal tanker
pengangkut bahan kimia ini ada yang berukuran hingga 50.000 ton dwt.
Pada tahun 2016, populasi kapal tanker jenis di dunia adalah 5.204 unit
(Statistika.com).
Untuk membawa kargo berbahaya, tanker ini memiliki standar keamanan
yang tinggi, antara lain: Tangki dilapisi bahan khusus (seperti
stainless steel, epoxy resin dan zinc silicate) demi mencegah reaksi
antara bahan kimia dan lambung kapal. Setiap tangki memiliki sistem
pompa dan pemipaan tersendiri, sehingga muatan dalam setiap tangki dapat
dimuat dan dikeluarkan secara terpisah. Pemisahaan ini untuk mencegah
kontaminasi antar bahan kimia dengan jenis berbeda.
Sumber : jurnalmaritim.com
No comments:
Post a Comment