Kesenian merupakan salah satu wahana
bagi manusia untuk mengekspresikan diri. Kesenian juga memiliki posisi
yang strategis dalam dunia pendidikan. Melalui kesenian, siswa akan
mampu mengasah kepekaan hati nurani dan mengaktualisasikan potensi
seninya, yang pada akhirnya akan memperhalus budi pekerti dan
perilakunya.
Di dalam rencana strategis (Renstra)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 – 2019, visi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 – 2019 adalah
“Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang
berkarakter dengan berlandasan gotong royong.
Pemerintah sebagai pengelola dan
penyelenggara pendidikan berupaya keras dalam melaksanakan
program-program peningkatan mutu pendidikan. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berusaha mewujukan program
Nawacita Presiden Republik Indonesia, yakni meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia dan melakukan revolusi karakter bangsa yang akan
dilaksanakan melalui kegiatan seni.
Pendidikan seni dan budaya dapat
menunjang pengembangan karakter peserta didik baik secara organis,
neuromuskuler, intelektual, emosional dan sosial, serta meningkatkan
daya cipta, rasa dan karya para siswa. Muaranya adalah pada upaya
peningkatan mutu pendidikan khususnya di bidang seni, serta Penguatan
Pendidikan Karakter.
Di dalam Agenda prioritas pembangunan 8
(Nawa Cita 8) : melakukan revolusi karakter Bangsa Pendidikan sejatinya
merupakan hakikat revolusi mental, yang bertumpu pada pembangunan
manusia yang berkarakter kuat, berpikiran maju dan berpandangan modern,
serta berperilaku baik sebagai perwujudan warga negara yang baik
Sebagai upaya memberikan ruang untuk
mengembangkan kreativitas dalam penguatan pendidikan karakter dan
potensi seni peserta didik SMK, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, menyelenggarakan kegiatan yang mampu mewadahi
bakat dan minat seni peserta didik, yaitu Festival dan Lomba Seni Siswa
Nasional (FLS2N).
Kegiatan FLS2N tidak hanya berorientasi
pada kompetisi peserta didik. Esensi kegiatan ini terletak pada nilai
pendidikannya, yaitu menjadikan FLS2N sebagai pengalaman belajar
(learning experience). Tidak dipungkiri bahwa dalam FLS2N ini ada aktivitas kompetisi dan unjuk kemampuan.
Tetapi satu hal yang harus diingat bahwa
FLS2N dibangun untuk menjadi ajang pembelajaran terutama dalam hal olah
pikir, olah hati, dan olah rasa. Selain itu FLS2N diharapkan juga dapat
mengembangkan sikap dan kepribadian, seperti sikap saling menghargai,
saling menghormati, solidaritas dan toleransi.
Untuk memperjelas tujuan kegiatan FLS2N disusunlah Buku Pedoman yang bisa anda baca dibawah ini :
No comments:
Post a Comment